Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Mengapa Bimo Lukar? Sebuah penjelasan belakangan

Sebuah penjelasan telat atas subdomain yang dipilih untuk blog saya ini? Saya pikir tak satupun terlambat. Sejujurnya pemilihan domain itu memang sekedar nama. Apalah arti sebuah nama? Namun sebenarnya dari sisi religi, nama adalah pengharapan dan harapan adalah doa. Jika kita berwisata di area Dieng dan sekitarnya, melalui pintu masuk sisi Wonosobo, maka kita akan mendapatkan pemandangan sebuah mata air sungai Serayu yang mengalir dari Wonosobo, Banjarnegara, Cilacap, Banyumas dan bermuara di Laut Selatan. Jika kita melalui Cilacap dan Banyumas, air Serayu yang sangat sangat besar penampang lintangnya, atau anda yang berarung jeram di antara Wonosobo - Banjarnegara anda melihat Serayu sebagai salah satu medan arung jeram terganas di Jawa, maka anda tidak akan percaya ketika di Dieng, anda melihat mata air Serayu dapat anda langkahi dengan kaki anda. Mata air itu mengairi banyak sawah ladang di sekitarnya dan menjadi penghidupan bagi masyarakat yang dilaluinya. Mata air Serayu

The Unforgiven Decision

Sometimes it's the smallest decisions that can change your life forever - Keri Russel. Pertama membaca pepatah itu, kadang sedikit meremehkan.. Ah masak iya, keputusan kecil sanggup mengubah seluruh hidup? Beberapa hari lalu saya membaca sebuah cerita di sebuah posting yang membawa kembali pepatah tersebut, dan sedikit gengsi untuk mengatakan : iya, itu bisa jadi benar. Terkadang sebagai manusia, sering tidak berpikir panjang, dan mengandalkan emosional belaka. Perasaan tidak enak, perasaan takut, perasaan terlalu senang, sehingga tatkala perasaan sesaat itu muncul, ketika ditanya tentang sebuah hal yang melibat keputusan, tanpa pikir panjang langsung diberikan sebuah keputusan. Padahal keputusan itu banyak macamnya, termasuk 'keputusan beresiko'. Keputusan beresiko, jika diambil sembarangan akan membawa akibat yang fatal. Kasus yang dapat diambil pelajaran akan saya ceritakan dalam sebuah curhat ini yang saya anggap sebagai kesalahan saya, dan saya menganggap seba

ICU

Malam itu saya masih mondar-mandir dekat ruang tunggu ICU sebuah Rumah Sakit di kota kami. Setenang-tenang menjaga keluarga yang sakit di ruang perawatan khusus memang tidak ada yang enak. Masih berpikir tentang setelah sembuh apa yang harus dilakukan agar yang sekarang sakit menjadi sehat kembali, berpikir juga tentang pekerjaan yang terbengkalai, berpikir juga biaya, dan hal-hal yang terjadi berhubungan akibat dengan adanya sakit tersebut. Sekonyong-konyong muncul sebuah tandu dorong yang sedang berisi orang sakit, masuk ke ruang ICU dengan peralatan infus dan lain sebagainya. Sepertinya seorang wanita. Tandu didorong oleh tiga orang lelaki berseragam operasi, dan dipandu seorang wanita yang juga masih menggunakan masker operasi. Tandu didorong masuk ruangan, dan seorang laki-laki bermasker tadi meminta keluarga berhenti pada batas ruangan, meminta agar keluarga tidak memasuki ruangan ICU lebih dulu. Wajah tegang dan gelisah terlihat di wajah para anggota keluarga. Ada sekit

Bahwasanya

Bahwasanya jiwa itu tersurut Bahwasanya ilmu itu meredup Bahwasanya raga itu melemah Bahwasanya keyakinan itu bergelombang.. Bagi jiwa-jiwa yang tak berakar tangguh

Sekoci Bimo Lukar

Terserahkan pendapat pada rekan pembaca, tentang limbungnya jiwa akan hausnya mengikat wacana dalam aksara. Tersadar jiwa bahwa tak semua wacana dapat terlaksana, maka menuliskan dan membagikannya terharapkan bisa berguna bagi sesama. Limbung jiwa akibat hilang sarana menyebar wacana, membuat kami yang terbiasa bercanda ringan dalam berwacana aksara, harus bimbang jiwa. Segelintir usaha, membangun sebuah bahtera, baru dan pengganti untuk menampung para pembagi wacana aksara, belumlah usai kami pancangkan tiangnya. Harap cemas dan cepat agar kelar semuanya.. Berharap dapat menikmati sedikit samudera kata-kata, kami berusaha mencari sekoci sementara, dan kemudian mengendarainya.. Harap-harap agar keinginan isi kepala dapat mengalir ke arcapada. Terpilihlah oleh saya, Bimo Lukar. Lukar adalah telanjang. Bimo Lukar juga nama sebuah mata air dari sungai Serayu.. yang kelak akan dapat membasahi, dan mengairi, gersangnya ladang kata-kata...   Kisah tentang ini dapat rekan pemba