Langsung ke konten utama

Gawe Dalan, Nganggo dalan


Gawe dalan, nganggo dalan. Dalam Bahasa Indonesia artinya adalah membuat jalan, memakai jalan. Pernahkah kita membuat jalan? Baik secara arti sebenarnya (lugas) maupun kiasan? Pernahkah terbayang dalam diri kita bagaimana susahnya seseorang atau sekelompok yang sedang merintis jalan menuju puncak gunung yang belum ada jalannya?

Seseorang membuat jalan, memiliki kesulitan luar biasa. Baik karena belum tahu arah, karena halang rintangan, karena gangguan lain, dan naik turunnya keyakinan serta semangat. Seseorang yang membuat jalan, perlu karakter-karakter sebagai seseorang yang suka dengan tantangan, pantang menyerah, siap dengan resiko atau ketidakpastian.

Tentu seseorang yang hanya memiliki mental sebagai pengguna, akan sangat bagus dalam melakukan apresiasi atau menilai sebuah jalan yang dilewatinya, tanpa kadang berpikir bagaimana susahnya membuat jalan tersebut. Bahkan kadang merusak jalan yang telah dibuat tersebut. Pelewat jalan juga bisa dengan mudah mengkritik jalan yang telah dibuat.

Seseorang yang telah pernah merintis jalan, tentu akan sangat menghargai jalan-jalan lain yang telah pernah dibuat orang lain. Sebaliknya, mental pengguna jalan, yang terbiasa santai sekedar menggunakan dan penuh kepastian akan sampainya perjalanan, tentu juga tidak akan sanggup merintis jalan baru.

Pernahkah kita pikirkan tempat bekerja kita, atau usaha yang diturunkan oleh orang tua kita, bagaimana susahnya mereka-mereka merintis jalan.. dan kita gunakan dengan semaunya sendiri tanpa rasa tanggung jawab.. Pernahkah kita pikirkan bagaimana usaha para pendiri negara ini harus menyiapkan seribu nyawa untuk bersabung melawan resiko membuat negara ini? Sementara kita sendiri dalam menggunakannya, melestarikannya saja tak pernah sanggup, dan justru banyak menuntut dari negara ini.

Mari kita coba mengubah karakter kita untuk menjadi seorang yang siap dengan hal baru, dan menyibak jalan, hingga akhirnya jalan tersebut akan berguna bagi orang lain.. 

ilustrasi : Jalan tembus Mlandi - Sirangkel - Sembungan (dieng wetan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ICU

Malam itu saya masih mondar-mandir dekat ruang tunggu ICU sebuah Rumah Sakit di kota kami. Setenang-tenang menjaga keluarga yang sakit di ruang perawatan khusus memang tidak ada yang enak. Masih berpikir tentang setelah sembuh apa yang harus dilakukan agar yang sekarang sakit menjadi sehat kembali, berpikir juga tentang pekerjaan yang terbengkalai, berpikir juga biaya, dan hal-hal yang terjadi berhubungan akibat dengan adanya sakit tersebut. Sekonyong-konyong muncul sebuah tandu dorong yang sedang berisi orang sakit, masuk ke ruang ICU dengan peralatan infus dan lain sebagainya. Sepertinya seorang wanita. Tandu didorong oleh tiga orang lelaki berseragam operasi, dan dipandu seorang wanita yang juga masih menggunakan masker operasi. Tandu didorong masuk ruangan, dan seorang laki-laki bermasker tadi meminta keluarga berhenti pada batas ruangan, meminta agar keluarga tidak memasuki ruangan ICU lebih dulu. Wajah tegang dan gelisah terlihat di wajah para anggota keluarga. Ada sekit

Telaga Menjer Wonosobo

Telaga Menjer merupakan telaga vulkanik yang terletak di kecamatan Garung, Wonosobo. Telaga ini masih tergolong alami dan murni. Hanya 8 km dari kota Wonosobo ke arah obyek wisata Dieng. Dibandingkan dengan Dieng, telaga ini masih termasuk kalah disukai para wisatawan. Inilah yang membuat saya suka tidur siang di sana. Terutama pas rindu anak istri.

Selamat Hari Blogger Nasional 2020

Apakah blog pertamamu? Blog pertama saya adalah Blogspot. Kalau tidak keliru saya baru memulai blogging tahun 2005. Saat itu blog saya pakai untuk curhatan-curhatan dan beberapa tulisan pikiran-pikiran saya. Saya malah lupa cara curhat sebelum ada blog. Blog kedua saya adalah wordpress. Sampai sekarang masih ada : ada di http://bimosaurus.wordpress.com . Di sana sebenarnya sama saya menuliskan beberapa hal tentang apa yang ada dalam pikiran saya.  Pernah tahu friendster ya? Friendster adalah salah satu platform media perkawanan sosial (termasuk yang pertama mungkin). Facebook jelas belum ada. Dulu hampir semua orang punya friendster. Kecuali saya. Saya tidak terlalu suka dengan friendster. Alasannya adalah, friendster adalah tempat anak-anak alay. 😂. Akhirnya saya mencoba mencari media perkawanan sosial lain, dapatlah : Multiply. Sebuah platform blog yang memiliki fitur perkawanan sosial. Sebagian besar teman MP saya, sampai sekarang masih sangat akrab seperti keluarga. Padahal mereka